Daun Sekolah KU


DAUN SEKOLAHKU

Sistem pendidikan yang diajarkan sekolah merdeka memberikan keleluasaan pada anak-anak untuk mengekspresikan diri dan bereksplorasi. Guru berperan sebagai fasilitator yang mendampingi anak sejauh anak itu tidak bergeser pada sesuatu yang dapat merugikan anak.
Karena pendidikan memang bukan sekolah yang memaksakan anak untuk belajar sesuai dengan keinginan guru atau orang tuanya tanpa memahami dunia anak. Untuk itu pendidikan sekolah Merdeka Sekolah ini menumbuhkan kesadaran untuk belajar pada anak, agar anak menjadi lebih senang dalam mengikuiti pendidikan yang membawa dirinya pada dunia yang lebih luas dan bermakna dalam kehidupannya nanti. Karena dengan pendidikan seperti itu diharapkan akan memberikan nilai yang sangat kuat bagi perkembangan kepribadian anak yang lebih baik.
Karena pendidikan bukan saja mengajarkan anak menjadi pintar dan cerdas. Tapi bagaimana anak itu bisa pintar dan cerdas karena lahir dari dirinya sendiri sebagai sebuah ungkapkan dirinya terhadap lingkungan sosial, masyarakatnya dan Tuhannya sebagai pencipta alam semesta ini, sehingga anak itu berada di dunia ini.
Dengan begitu pendidikan sebenarnya bukan menjadi anak yang pintar dan cerdas. Tapi mampu melahirkan anak yang pintar dan cerdas karena lingkungan yang dibangun mendukung anak itu menjadi pintar dan cerdas secara alamiah. Bukan dipaksakan dengn berbagai macam cara, mulai dari lks, bimbel, kursus dan cara-cara lain yang bertentangan dengan dunia pendidikan anak.
Dengan lingkungan yang baik secara psikologi, bukan secara fasilitas yang lengkap, walaupun itu menjadi salah satu aspek dari lahirnya anak yang cerdas. Tapi bukan menjadi segala-galanya anak itu menjadi lebih cerdas. Karena hubungan anak dan guru, pihak sekolah baik pengawainya, orang tua dan guru, masyarakat pada umumnya yang saling bekerjasama dan untuk saling berbagi antara satu sama lain membuat anak menjadi inspirasikan menjadi anak yang berani untuk melakukan sesuai dengan apa yang menjadi pemikirannya. (Tri Aru)

6 thoughts on “Daun Sekolah KU

  1. LEPAS TERBANG

    Sungguh aneh dalam kehidupan ini saya harus berbicara dengan anak didik tanpa harus bicara tapi bisa memahami segala hal dari dunia anaknya. Dengan diam banyak hal yang dalam dilihat dari mata hati kita sebagai realitas yang tidak perna kita pahami. Seolah dengan diam kita sudah banyak sekali bercerita tentang diri kita dan kehidupan ini. Perasaan dengan mudah dapat melihat apa yang tidak pernah kita lihat bahwa apa yang dikatakan dalam diam itu menjadi sesuatu dunia yang begitu aneh. Aneh karena diam anak itu banyak sekali berbicara dan bercerita tentang dirinya sebagai orang anak yang mempunyai pengalaman hidup yang dia jalani. Diam membuat saya begitu dekat dan familiar dengan anak itu. Walaupun ada keinginan untuk berbicara dengan suara, tapi seolah-olah hal itu begitu asing. Dan bukan menjadi bagian dunianya. Meskipun anak itu bisa berbicara, tapi dia lebih suka diam dalam berbicara seolah menjadi lebih personal dan mempunyai rasa kedekatan dan aman untuk mengungkapkan permasalahan tanpa orang harus mengerti apa itu permasalahan yang dia hadapi.

  2. LEPAS TERBANG

    Sungguh aneh dalam kehidupan ini saya harus berbicara dengan anak didik tanpa harus bicara tapi bisa memahami segala hal dari dunia anaknya. Dengan diam banyak hal yang dalam dilihat dari mata hati kita sebagai realitas yang tidak perna kita pahami. Seolah dengan diam kita sudah banyak sekali bercerita tentang diri kita dan kehidupan ini. Perasaan dengan mudah dapat melihat apa yang tidak pernah kita lihat bahwa apa yang dikatakan dalam diam itu menjadi sesuatu dunia yang begitu aneh. Aneh karena diam anak itu banyak sekali berbicara dan bercerita tentang dirinya sebagai orang anak yang mempunyai pengalaman hidup yang dia jalani. Diam membuat saya begitu dekat dan familiar dengan anak itu. Walaupun ada keinginan untuk berbicara dengan suara, tapi seolah-olah hal itu begitu asing. Dan bukan menjadi bagian dunianya. Meskipun anak itu bisa berbicara, tapi dia lebih suka diam dalam berbicara seolah menjadi lebih personal dan mempunyai rasa kedekatan dan aman untuk mengungkapkan permasalahan tanpa orang harus mengerti apa itu permasalahan yang dia hadapi.

    Kesadaran apa yang membuat dia berbicara dalam diam. Sehingga pengalamannya begitu banyak untuk diungkapkan. Diam dengan mata berbinar seolah memberikan pada orang lain bahwa apa yang dirasakan tidak cukup untuk diuangkapkan dengan kata. Tapi cukup diungkapkan dengan diam. Diam memang bukan sesuatu yang diam tidak aktif, tidak berbicara dan tidak mengungkapkan. Tapi diam itu banyak yang diungkapkan tanpa orang harus mengerti apa yang diungkapkan. Karena hidup ini memang tidak selalu harus dimengerti oleh setiap orang tapi harus dipahami sebagai sebuah realitas yang ada dalam kehidupan ini.
    Memang sudah waktunya kita harus berbicara dengan diam kalau sudah tidak ada lagi kata-kata yang berarti dan bermakna. Karena dengan diam berarti kita menemukan makna dari kehidupan ini. Untuk bisa dipahami dan dimengerti sebagai sebuah langkah yang harus diberikan pada perasaan kita.
    Karena orang lain sudah tidak bisa dimengerti dengan berbicara. Seolah berbicara itu adalah sebuah realitas kewajaran yang harus diulang sebagai bagian dari dari kehidupan yang harus dijalan. Sedangkan diam adalah sesuatu yang harus dikatakan sebagai sebuah kalimat untuk dimengerti.
    Pada hal setiap kita berbicara kita tidak pernah mengerti kenapa kita harus bicara, dan kenapa orang tidak pernah memahami pembicaraan kita sebagai sesuatu yang harus dimengerti. Berbicara hanya sebagai ungkapan perasaan tanpa perlu dimengerti oleh setiap orang dan kita sendiri. Karena berbicara sesuatu yang otomatis untuk berbicara diberbagai macam hal.
    Dan bicara itu menjadi sebuah permasalahan orang lain, tidak merasa nyaman. Sehingga lebih baik berbicara dalam diam, agar setiap orang menjadi lebih aman dan tentram. Karena berbicara menjadi sebuah ancam bagi orang lain. Jadi saya paham bahwa anak itu berbicara dalam diam agar orang lain merasa tidak terancam atau tidak nyaman dengan ungkapannya. Seolah-olah berbicara menjadi sesuatu yang memberikan rasa aman pada dirinya dan orang lain.
    Untuk itu kita harus menyiapkan diri untuk bisa mendengar pembicaraan orang tanpa harus merasa terancam. Atau kita berbicara dengan baik tanpa orang merasa terancam dan tidak nyaman.
    Saya pikir anak ini untuk sementara menjadi benar ketika dia berbicara dalam diam. Tapi kita harus diam agar dia bicara dalam kata-kata, seolah-olah kita berbicara dengan diam dalam diam.

  3. ANGIN ITU BERLARI

    Aku tak lagi mengerti begitu mudah anak-anak itu bisa melihat dalam ketidak sadaran. Seolah dunia itu memang menjadi bagian dari kehidupannya. Tapi dunia itu akan hilang ketika orang dewasa melihat aku tidak seperti apa yang ada dalam kehidupan. Bahwa disitu ada angin yang selalu menyapa dalam kesedihan, dalam kegembiraan, dalam kepenataan, dalam kelelahan.

    Aku berlari-lari bersama anak-anak lainnya, tapi aku tidak bisa mengerti bagaimana orang dewasa itu melihat aku diam. Pada hal kegembiraan aku dan anak-anak lainnya menjadikan aku begitu mengerti tentang kehidupan. Aku bukan anak yang cerdas dalam belajar, tapi aku ingin sekali belajar seperti anak-anak lain disungai, kebun, pematang sawah, padang rumut. Tapi aku tidak mengerti kenapa orang dewasa menempatkan aku pada ruang yang membatas pandanganku untuk bisa memandang angin, langin, cakrawalan yang membawa dirikan pada kesadaran tentang kehidupan. Di mana orang hidup itu harus berpikir tentang hidup bukan bagaimana hidup, karena Allah sudah menciptakan bagaimana hidup. Untuk itu kita harus melihat hidup dengan ruang yang lepas agar bisa menangkap dan merasakan bahwa hidup itu memang harus hidup. Karena banyak orang yang hidup tapi sebenarnya dia sudah lama mati. Dan berubah menjadi zombi yang membuat keonaran dalam kehidupan ini.
    Allah telah memberikan kita hidup untuk lebih hidup yaitu dengan berbuat baik, dengan tekat yang kuat, agar perjuangan itu memperlihatkan hidup. Kita hidup untuk kembali kerumah kehidupan, surga.

    Untuk itu kita harus hidup dengan cara berbagi kehidupan pada orang lain. Sebagai pernyataan bahwa kita masih hidup dan akan hidup untuk kembali kerumah kita, surga. Tidak ada yang perlu dikwatirkan dalam hidup ini. Karena semuanya jelas dan terlihat hidup. Karena Allah menciptakan alam semesta ini untuk hidup dan hidup. Lihat sejarah Nabi Ibrahim dan istrinya ditempatkan dipadang yang tandus tanpa ada tanda kehidupan. Sampai akhirnya Nabi Ibrahim dan Ismail menjadikan tempat itu hidup dan hidup. Karena Ibrahim tidak pernah mengajarakan istri dan anaknya untuk hidup, karena dia sudah hidup. Yang dia ajarkan Nabi Ibrahim adalah memperkenalkan yang menciptakan hidup dan kehidupan. Dengan mengenal dan begitu sangat dekat dengan kehidupan berarti kita menjadi lebih hidup dan akan hidup, dan tidak pernah mati. Karena kita bersama Allah untuk hidup.

    Mekah jadi hidup sampai sekarang, karena Ibrahim memberikan pemahaman tentang yang menciptakan hidup. Jadi buat apa harta dan kekayaan kita sebenarnya. Apakah untuk memenuhi kehidupan ini yang begitu singkat. Atau untuk menyatakan hidup. Kalau untuk menyatakan hidup abadi maka harta itu untuk hidup bukan untuk kehidupan yang sekarang kita jalani. Sehingga tidak ada lagi orang yang mati sebelum waktunya. Karena dia hidup tapi tidak pernah merasakan hidup. Karena diikat dengan harta dan kekayaannya untuk kehidupannya, bukan untuk hidup.

    Aku tetap berlari bersama anak-anak untuk selalu mengerti apa itu hidup. Dan aku merasakan angin itu selalu bergembira, karena berlari bersama hidup.

  4. ANGIN ITU BERLARI

    Aku tak lagi mengerti begitu mudah anak-anak itu bisa melihat dalam ketidak sadaran. Seolah dunia itu memang menjadi bagian dari kehidupannya. Tapi dunia itu akan hilang ketika orang dewasa melihat aku tidak seperti apa yang ada dalam kehidupan. Bahwa disitu ada angin yang selalu menyapa dalam kesedihan, dalam kegembiraan, dalam kepenataan, dalam kelelahan.

    Aku berlari-lari bersama anak-anak lainnya, tapi aku tidak bisa mengerti bagaimana orang dewasa itu melihat aku diam. Pada hal kegembiraan aku dan anak-anak lainnya menjadikan aku begitu mengerti tentang kehidupan. Aku bukan anak yang cerdas dalam belajar, tapi aku ingin sekali belajar seperti anak-anak lain disungai, kebun, pematang sawah, padang rumput. Tapi aku tidak mengerti kenapa orang dewasa menempatkan aku pada ruang yang membatasi pandanganku agar bisa memandang angin, langit, cakrawalan yang membawa diriku pada kesadaran tentang kehidupan. Di mana orang hidup itu harus berpikir tentang hidup bukan bagaimana hidup, karena Allah sudah menciptakan bagaimana hidup. Untuk itu kita harus melihat hidup dengan ruang yang lepas agar bisa menangkap dan merasakan bahwa hidup itu memang harus hidup. Karena banyak orang yang hidup tapi sebenarnya dia sudah lama mati. Dan berubah menjadi zombi yang membuat keonaran dalam kehidupan ini.
    Allah telah memberikan kita hidup untuk lebih hidup yaitu dengan berbuat baik, dengan tekat yang kuat, agar perjuangan itu memperlihatkan hidup. Kita hidup untuk kembali kerumah kehidupan, surga.

    Untuk itu kita harus hidup dengan cara berbagi kehidupan pada orang lain. Sebagai pernyataan bahwa kita masih hidup dan akan hidup untuk kembali kerumah kita, surga. Tidak ada yang perlu dikwatirkan dalam hidup ini. Karena semuanya jelas dan terlihat hidup. Karena Allah menciptakan alam semesta ini untuk hidup dan hidup. Lihat sejarah Nabi Ibrahim dan istrinya ditempatkan dipadang yang tandus tanpa ada tanda kehidupan. Sampai akhirnya Nabi Ibrahim dan Ismail menjadikan tempat itu hidup dan hidup. Karena Ibrahim tidak pernah mengajarkan istri dan anaknya untuk hidup, karena dia sudah hidup. Yang diajarkan Nabi Ibrahim adalah memperkenalkan yang menciptakan hidup dan kehidupan. Dengan mengenal dan begitu sangat dekat dengan kehidupan berarti kita menjadi lebih hidup dan akan hidup, dan tidak pernah mati. Karena kita bersama Allah untuk hidup.

    Mekah jadi hidup sampai sekarang, yang dikunjungi setiap tahu oleh jutaan manusia untuk merasakan hidup yang sebenarnya. Karena Ibrahim memberikan pemahaman tentang yang menciptakan hidup. Jadi buat apa harta dan kekayaan kita sebenarnya. Apakah untuk memenuhi kehidupan ini yang begitu singkat. Atau untuk menyatakan hidup. Kalau untuk menyatakan hidup abadi maka harta itu untuk hidup bukan untuk kehidupan yang sekarang kita jalani. Sehingga tidak ada lagi orang yang mati sebelum waktunya. Karena dia hidup tapi tidak pernah merasakan hidup. Karena diikat dengan harta dan kekayaannya untuk kehidupannya, bukan untuk hidup.

    Aku tetap berlari bersama anak-anak untuk selalu mengerti apa itu hidup. Dan aku merasakan angin itu selalu bergembira, karena berlari bersama hidup. Aku ingin melihat Allah dengan kebesaran rahmatnya bersama anak-anak dan angin itu berlari tanpa tahu arahnya. Namun yang jelas angin, aku dan bersama anak-anak ingin merasakan hidup.

  5. DAUN DI ATAS LANGIT

    Tak ada lagi kata untuk menyatakan sebuah permasalahan. Karena semua itu memang harus berjalan tanpa harus dimengerti kenapa harus seperti ini. Karena kita tidak bisa menentukan, tapi kita bisa menjalankan dengan kesabaran melebihi luasnya samudra dan cakrawala. Yang membuat kita selalu gembira dan senang dengan segala macam persoalan dan hambatan. Sebagai bukti memang kita sedang berjuang. Kita sedang menyatakan niatan yang tulus pada Allah. Bahwa apa yang kita lakukan bukan karena kita tapi sebagai bukti Allah telah membimbing kita untuk bisa melihat kebesarannya.

    Untuk itu jangan terlalu banyak berpikir, karena akan membuat kita menjadi ragu-ragu dengan segala macam apa yang kita lakukan dan pengorban kita. Karena itu semua menjadi kita berharap pada orang lain untuk bisa mengerti kita. Pada hal orang lain ingin dan sangat sekali untuk bisa dimengerti. Untuk itu lebih baik kita mencoba mengerti orang lain. Dalam rangka kita mengerti apa yang akan dilakukan Allah pada kita.

    Perjuang bukanlah sebuah pekerjaan, karena perjuangan adalah panggilan kehidupan bagi semua mahluk yang ada di bumi ini. Bekerja adalah yang membatasi kita untuk hidup. Bekerja bukan untuk hidup tapi untuk uang dan harta. Tapi perjuang adalah dengan harta dan jiwa kita. Membuat kita menjadi orang yang merdeka dan merdeka. Karena rezeki bukan kewenangan kita, tapi kewenangan Allah. Jadi orang yang berjuang dengan harta dan jiwa berarti orang yang mengerti uang dan harta itu dari Allah.

    Pada hal berjuang bukan sesuatu yang rugi dan menghabiskan waktu. Tapi berjuang itu membuat kehidupan kita abadi. Tapi kalau kita bekerja membuat kita cepat lelah dan capek, bosan dan mudah marah. Karena bekerja mendorong kita untuk menjadi mekanisme sistem dari kerja. Membuat kita kehilangan diri kita sebagai manusia yang hidup.

  6. DAUN DI ATAS LANGIT

    Tak ada lagi kata untuk menyatakan sebuah permasalahan. Karena semua itu memang harus berjalan tanpa harus dimengerti kenapa harus seperti ini. Karena kita tidak bisa menentukan, tapi kita bisa menjalankan dengan kesabaran melebihi luasnya samudra dan cakrawala. Yang membuat kita selalu gembira dan senang dengan segala macam persoalan dan hambatan. Sebagai bukti memang kita sedang berjuang. Kita sedang menyatakan niatan yang tulus pada Allah. Bahwa apa yang kita lakukan bukan karena kita tapi sebagai bukti Allah telah membimbing kita untuk bisa melihat kebesarannya.

    Untuk itu jangan terlalu banyak berpikir, karena akan membuat kita menjadi ragu-ragu dengan segala macam apa yang kita lakukan dan pengorban kita. Karena itu semua menjadi kita berharap pada orang lain untuk bisa mengerti kita. Pada hal orang lain ingin dan sangat sekali untuk bisa dimengerti. Untuk itu lebih baik kita mencoba mengerti orang lain. Dalam rangka kita mengerti apa yang akan dilakukan Allah pada kita.

    Perjuang bukanlah sebuah pekerjaan, karena perjuangan adalah panggilan kehidupan bagi semua mahluk yang ada di bumi ini. Bekerja adalah yang membatasi kita untuk hidup. Bekerja bukan untuk hidup tapi untuk uang dan harta. Tapi perjuang adalah dengan harta dan jiwa kita. Membuat kita menjadi orang yang merdeka dan merdeka. Karena rezeki bukan kewenangan kita, tapi kewenangan Allah. Jadi orang yang berjuang dengan harta dan jiwa berarti orang yang mengerti uang dan harta itu dari Allah.

    Pada hal berjuang bukan sesuatu yang rugi dan menghabiskan waktu. Tapi berjuang itu membuat kehidupan kita abadi. Tapi kalau kita bekerja membuat kita cepat lelah dan capek, bosan dan mudah marah. Karena bekerja mendorong kita untuk menjadi mekanisme sistem dari kerja. Membuat kita kehilangan diri kita sebagai manusia yang hidup.

    Apa lagi permasalahannya kalau bukan dengan berjuang, kita akan mengerti masalah. Karena kita sering menimbulakan permasalahan bagi diri kita sendiri. Karena kita selalu bekerja untuk bermasalah. Tapi kita tidak perjuang untuk menyelesaikan masalah. Sehingga tidak ada sesuatu yang tidak mungkin tentang apa yang kita kerjakan kalau kita tahu apa yang harus kita perjuangan. Biarkan masalah menjadi kita tetap selalu berjuang untuk menyelesaikan masalah. Karena kita yakin bahwa masalah itu akan memberikan berkah dan hikmah kalau kita berjaung tanpa ragu, yaitu JIHAD

Tinggalkan Balasan ke tri Batalkan balasan